Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Seni Thek Turr, Karnaval Budaya Masyarakat Desa Jetis yang mengguncang Ponorogo

Rabu, 27 Agustus 2025 | Agustus 27, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-28T00:06:20Z

 

Kepala Desa Jetis Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo saat memberangkatkan Seni Thek Turr, Senin (28/08/2025)

Ponorogo, DESA JETIS

Lain Ladang Lain Belalang, Lain Lubuk Lain Ikannya, pepatah tersebut tepat dalam menggambarkan bahwa setiap daerah memiliki budaya, adat dan istiadat yang berbeda.

Seperti yang terlihat di Desa Jetis Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo yang memiliki budaya Seni Thek Turr atau Karnaval yang melibatkan setiap RT di desa tersebut.

Desa yang dipimpin oleh Muhammad Khoiri, SPd itu menggelar Seni Thek Turr pada Senin Malam (25/08/2025).

Diikuti puluhan RT di Desa Jetis, setiap peserta menampilkan seni yang memukau, mulai dari Seni Tari, Kostum yang unik hingga musik tempo dulu yang menyemarakkan suasana.

Dalam sambutannya, Muhammad Khoiri, S.Pd sesaat sebelum memberangkatkan Karnaval Thek Turr, dirinya mengapresiasi kekompakan warga Desa Jetis dalam menyemarakkan HUT Kemerdekaan RI ke 80.

“Kegiatan ini merupakan puncak peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 80 di Desa Jetis Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo, sebelumnya ada kegiatan pertandingan Volley, Musik Elektone dan Upacara Bendera HUT RI ke 80,” ucap Muhammad Khoiri.

Dia berharap dengan rangkaian peringatan HUT RI ke 80 di Desa Jetis, semangat persatuan dan kesatuan bagi masyarakat Desa Jetis Kabupaten Ponorogo tetap terpatri secara kuat.

“Semangat Persatuan dan Kesatuan ini merupakan modal besar untuk membangun bersama desa yang kita cintai ini,” lanjutnya.



Muhammad Khoiri, S.Pd juga mengungkapkan, setiap RT yang menampilkan Seni Thek Turr dibiayai oleh warga setempat.

“Setiap warga menampilkan ekspresi seni dalam Seni Thek Turr kali ini, tentunya mereka membiayai sendiri kesenian yang ditampilkan, pada prinsipnya, seni ini dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Kami dari pihak Pemerintah Desa memfasilitasi kegiatan ini setiap tahun dalam rangka memperingati HUT RI,” terangnya.

Kepala Desa Jetis ini berharap Seni Thek Turr terus lestari ditengah gempuran budaya asing.

“Untuk itu, dalam kegiatan ini kami juga melibatkan abak-anak di desa kami agar Seni Thek Turr ini bisa diteruskan dan dilestarikan oleh mereka dimasa yang akan datang.” Tutupnya.

Menurut salah satu warga Desa Jetis, Agung, dirinya sangat menikmati Seni Thek Turr yang digelar setiap tahun.

“Selain menambah semarak peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 80, kami juga diajak bersatu dan bekerja sama di lingkungan kami. Mulai dari urunan biaya, berlatih bersama dan menampilkan seni Thek Turr yang terbaik saat karnaval. Semangat persatuan dan kesatuan sangat kami rasakan,” ucapnya.

Agung yang lama di Jakarta ini mengaku kerinduannya kepada kampung halaman terobati saat melihat dan mengikuti Seni Thek Turr tahun ini.

“Kesenian ini tidak ada di daerah lain. Saat saya merantau saya sangat merindukan suasana melihat seni Thek Turr saat saya masih kecil. Semoga seni ini terus abadi dimasa-masa yang akan datang.” Tutupnya.

Sementara menurut salah satu warga yang melintas di jalur Ponorogo – Trenggalek, Rudi, dirinya sempat berhenti sejenak untuk melihat iring-iringan karnaval Seni Thek Turr di Desa Jetis Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo tersebut.

“Selain penampilannya yang unik, suara sound yang keras itu juga menarik mas. Seni ini benar-benar mengguncang Ponorogo, walaupun tingkatnya hanya di desa namun gaungnya bisa didengar di antero Ponorogo.” Ungkapnya takjub. (Tim)

×
Berita Terbaru Update